WOTU

PROFIL KECAMATAN WOTU Peta-kec.Wotu KEADAAN GEOGRAFIS Kecamatan Wotu merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Luwu Timur. Luas wilayahnya 130,52 km2 atau meliputi 1,88 persen dari luas Kabupaten Luwu Timur. Desa Lampenai merupakan desa yang memiliki wilayah yang terluas yaitu 22,31 km2 atau meliputi 17 persen dari luas Kecamatan. Secara administrasi Wotu terbagi menjadi 16 desa yaitu, Desa Lera, Bawalipu, Lampenai, Bahari, Kalaena, Karambua, Kanawatu, Maramba, Tarengge, CendanaHIjau, Balo-Balo ,Pepuro Barat, Rinjani, Madani, Tarengge Timur dan Tabaroge. Secara Astronomis Kecamatan Wotu terletak di sebelah barat ibukota Kabupaten Luwu Timur tepatnya terletak diantara 2 31’ 58” - 2 39’ 57” Lintang Selatan dan 120 45’ 20” - 120 55’ 38” Bujur Timur. Kecamatan Wotu berbatasan dengan Kecamatan Tomoni di sebelah utara, Kecamatan Angkona sebelah timur, sebelah selatan berbatasan dengan Teluk Bone dan di sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Burau. Kecamatan Wotu terdiri dari 16 desa yang seluruhnya berstatus desa definitive dengan 70 dusun dan 191 RT. Sebagian wilayah Kecamatan Wotu merupakan daerah pesisir. Lima dari 16 desanya merupakan wilayah pantai dan 11 desa merupakan wilayah bukan pantai. Secara topografi wilayah Kecamatan Wotu merupakan daerah datar, karena keenambelas desanya merupakan daerah datar dan tidak ada yang daerah yang tergolong daerah berbukit-bukit. PENDUDUK Kepadatan penduduk di Kecamatan Wotu tergolong tinggi yaitu sekitar 233 orang per kilometerpersegi. Desa yang terpadat penduduknya adalah Desa Lera dengan kepadatan 692 orang per kilometer persegi, sedang paling rendah adalah Desa Balo-Balo dengan kepadatan sebanyak 83 orang per kilometer persegi. Pada tahun 2016, jumlah penduduk di Kecamatan Wotu sebanyak 30.386 jiwa yang terbagi kedalam 6.894 rumahtangga, dengan rata-rata penduduk dalam satu rumah tangga sebanyak 4 orang. Rasio jenis kelamin menunjukkan bahwa jumlah perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki. Jumlah Penduduk laki-laki sebanyak 15.377 orang dan perempuan sebanyak 15.009 orang, sehingga rasio jenis kelaminnya sebesar 102 yang artinya dari 100 wanita terdapat sekitar 102 orang laki-laki. PENDIDIKAN Salah satu komponen dalam pembangunan manusia adalah peningkatan dalam bidang pendidikan. Pendidikan adalah sarana untuk meningkatkan kecerdasan dan keterampilan manusia, oleh karena itu pemerintah harus menjamin mutu pendidikan denganmeningkatkan kualitas guru dan melengkapi sarana dan prasarana sekolah. Fasilitas Pendidikan di Kecamatan Wotu termasuk kategori memadai. Sarana pendidikan informal (TamanKanak-Kanak/TK) dan sarana pendidikan formal dari tingkat SD sampai SLTA telah tersedia dan terdistribusi di setiap desa. Pada tahun 2016, jumlah TK di Kecamatan Wotu sebanyak 19 sekolah dan SD sebanyak 22 sekolah. Selanjutnya jumlah SLTP dan SLTA masing-masing sebanyak 8 dan 3 unit. Rasio murid guru memberikan gambaran rata-rata banyaknya murid yang diajar oleh seorang guru. Angka rasio ini dapat digunakan untuk mengukur tingkat efektifitas guru dalam proses belajar mengajar. Semakin kecil angka rasio maka semakin efektif proses belajar mengajar. Pada tahun ajaran 2015/2016 rasio murid guru SD dan SLTP berturut-turut sebesar 17 dan 13 murid setiap guru. Sementara untuk rasio siswa guru untuk pendidikan SLTA sebesar 18 siswa setiap guru. SOSIAL KESEHATAN Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Wotu dapat dikategorikan lengkap. Rumah sakit umum daerah dibangun di Kecamatan ini yaitu di Desa Bawalipu. Selain itu terdapat satu puskesmas yang terletak di Desa Bawalipu, sebelas Puskesmas Pembantu, delapan unit Poskesdes, enam tempat prakter dokter, tiga praktek bidan, 32 unit posyandu serta lima apotek. Kasus Penyakit yang sering terjadi dengan pasien terbanyak dapat menjadi bahan perencanaan untuk melakukan upaya pencegahan penyakit. Pada tahun 2016 penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) adalah kasus penyakit yang memiliki pasien terbanyak. Di urutan kedua dan ketiga berturut- turut adalah kecelakaan dan rudapaksa serta dermatitis alergi. Salah satu cara untuk menekan laju pertumbuhan penduduk adalah melalui program KB Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Petugas KB Kecamatan Wotu alat kontrasepsi suntik paling diminati oleh akseptor KB di Kecamatan Wotu yaitu sebanyak 1.440 orang, sedangkan alat kontrasepsi lain seperti pil sebanyak 862 orang, Implant 921 orang, IUD 187 orang, MOW 159 orang dan kondom 122 orang. PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN Pada umumnya masyarakat Kecamatan Wotu menggunakan LPG untuk memasak. Sementara itu, kondisi pembuangan sampah keluarga relatif baik, karena 16 desa di kecamatan ini sebagian besar penduduknya telah membuang sampah dalam lubang dan dibakar. Tempat buang air besar pada umumnya sudah menggunakan jamban sendiri. Listrik PLN belum sepenuhnya masuk di Kecamatan Wotu. Tersisa satu desa yang belum menggunakan listrik PLN yakni Desa Tabaroge. AGAMA Mayoritas penduduk Kecamatan Wotu beragama Islam. Kondisi ini antara lain dapat dilihat dari banyaknya tempat ibadah bagi umat Islam seperti masjid sebanyak 40 unit dan mushallah/langgar sebanyak 18 unit. Selain itu penduduk Kecamatan Wotu terdapat komunitas masyarakat yang memeluk agama Kristen dan Hindu dengan jumlah tempat ibadah berupa gereja sebanyak 21 unit dan Pura sebanyak 15 unit. PERTANIAN PERTANIAN DAN PERKEBUNAN Pada tahun 2016, luas lahan sawah di Kecamatan Wotu seluas 4.254 hektar yang terdiri dari dari 4.177 hektar sawah irigasi teknis dan 77 hektar sawah tadah hujan. Nilai produksi palawija yang tertinggi di kecamatan Wotu adalah jagung dengan jumlah produksi sebesar 3.026 ton dari luas panen sebesar 456 hektar, diikuti oleh Ubi Kayu dengan produksi sebanyak 373 ton dari luas panen seluas 21 hektar. Di sub sektor perkebunan, Kecamatan Wotu memiliki potensi empat komoditi perkebunan antara lain, kelapa sawit, kelapa, lada dan kakao. Tanaman Kelapa Sawit merupakan tanaman perkebunan paling potensial dengan luas tanam sebesar 380 ha menghasilkan produksi sebesar 4.579,22 ton selama tahun 2016. PETERNAKAN DAN PERIKANAN Sapi potong merupakan ternak besar terbanyak yang terdapat di Kecamatan Wotu, yaitu sebanyak 1.858 ekor. Sementara itu, ternak kecil yang paling banyak adalah ternak babi yaitu 4.134 ekor, kemudian kambing sebanyak 855 ekor. Selanjutnya ternak unggas yang terbanyak adalah ayam pedaging sebanyak 177.519 ekor, disusul ayam kampung sebanyak 31.252 ekor serta ayam petelur sebanyak 8.060 ekor. Kecamatan Wotu adalah salah satu kecamatan yang berada di pesisir Teluk Bone, sehingga daerah ini potensi terhadap perikanan laut dan budidaya. Selama tahun 2016 tercatat produksi perikanan tangkap mencapai 1.932,52 ton sedangkan perikanan budidaya mencapai 129.265,2 ton. PERDAGANGAN DAN HOTEL Untuk menunjang kegiatan perekonomian penduduk Kecamatan Wotu, pada tahun 2016 terdapat sebanyak 4 pasar dengan bangunan, 3 pasar tanpa bangunan, 71 buah rumah makan/warung makan minum dan sebanyak 22 Koperasi nonKUD. Sarana akomodasi penginapan telah tersedia dua unit di Desa Bawalipu. KOMUNIKASI DAN INFORMASI Fasilitas komunikasi dan informasi sangat erat hubungannya dengan kondisi sosial ekonomi sebuah masyarakat. Dari 16 desa di Kecamatan Wotu terdapat satu unit kantor pos yang terdapat di Desa Bawalipu, kemudian 4 unit tower telepon seluler yang telah menjangkau seluruh desa di Kecamatan Wotu. Selain itu terdapat satu usaha warnet yang terdapat di Desa Bawalipu.

Style Selector

Layout Style

Predefined Colors

Background Image