PROFIL KECAMATAN WASUPONDA
Peta-Kec.Wasuponda
KEADAAN GEOGRAFIS
Kecamatan Wasuponda merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Luwu Timur. Kecamatan Wasuponda berada pada posisi 2 18’ 00” - 2 49’ 30”Lintang Selatan dan 12052’30” - 121 24’ 00” Bujur Timur dengan luas wilayah 1.244 km2. Kecamatan yang terletak di sebelah Barat ibukota Kabupaten Luwu Timur ini berbatasan langsung dengan Provinsi Sulawesi Tengah di sebelah utara, Kecamatan Nuha dam Towuti di sebelah timur, Kecamatan Malili di sebelah selatan, sedangkan di sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Mangkutana dan Angkona. Kecamatan Wasuponda terdiri dari 6 desa yaitu: Desa Balambano, Tabarano, Ledu - Ledu, Wasuponda, Kawata dan Parumpanai. Desa yang memiliki wilayah terluas di kecamatan ini adalah Desa Ledu – Ledu dengan luas 346 km2 atau 27,81 persen dari luas kecamatan, sedangkan desa dengan wilayah terkecil adalah Desa Wasuponda dengan luas wilayah 91 km2 atau 7,32 persen dari luas kecamatan. Wilayah kecamatan Wasuponda merupakan wilayah bukan pantai dengan topografi berbukit - bukit. Ada empat sungai yang melintasi kecamatan ini yaitu Sungai Larona, Ussu, Angkona dan Cerekang.
PEMERINTAHAN
Pada tahun 2016 di Kecamatan Wasuponda terdapat 29 dusun dengan 84 RT. Sampai dengan tahun 2016 tercatat sebanyak 224 orang pegawai negeri sipil (PNS) di lingkup Kecamatan Wasuponda. Dari jumlah tersebut sebanyak 41 orang merupakan PNS golongan II, 146 orang golongan III dan sebanyak 37 orang golongan IV. Selain itu terdapat pula sebayak 18 personil Polisi yang siap memberi pelayanan di Kecamatan ini dan 15 prsonil TNI.
PENDUDUK
Jumlah penduduk Kecamatan Wasuponda pada tahun 2016 adalah 21.149 jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 17 orang per kilometer persegi. Kepadatan penduduk kecamatan ini masih berada di atas rata-rata Kabupaten Luwu Timur yang berkisar 39 orang per kilometer persegi. Desa yang terpadat penduduknya adalah Desa Ledu-Ledu dengan jumlah penduduk 5.840 jiwa, sedang paling rendah adalah Desa Kawata dengan jumlah penduduk 2.040 jiwa. Penduduk Kecamatan Wasuponda terbagi dalam 4.853 rumah tangga dengan rata-rata jumlah anggota rumah tangga sebanyak 4,0 jiwa.
Jumlah penduduk laki-laki di Kecamatan Wasuponda hampir sama dengan jumlah penduduk perempuannya. Dengan rasio jenis kelamin sebesar 114,14 yang artinya dari 100 wanita terdapat sekitar 114 laki-laki. Laju pertumbuhan penduduk Kecamatan Wasuponda di Kecamatan Wasuponda dari tahun 2015-2016 sebesar 0,8% artinya pertumbuhan penduduk mengalami peningkatan dari tahun 2015.
SOSIAL
PENDIDIKAN
Fasilitas pendidikan di Kecamatan Wasuponda sudah tersedia sampai jenjang SMA. Jumlah TK di Kecamatan Wasuponda sebanyak 6 buah, sedangkan jumlah SD dan SLTP/setingkat masing-masing 12 dan 3 sekolah. Sementara itu, SLTA/setingkat sebanyak 2 sekolah. Angka Rasio Murid-Guru merupakan angka yang dapat memberikan gambaran rata-rata banyaknya murid yang diajar oleh seorang guru. Angka rasio ini dapat digunakan untuk mengukur tingkat efektifitas guru dalam proses belajar mengajar. Pada tahun 2016 rasio murid guru SD/sederajat sebesar 17 murid setiap guru. Rasio murid guru SLTP/sederajat sebesar 22 murid setiap guru pada tahun 2016, sedangkan untuk jenjang pendidikan SLTA/sederajat sebesar 16 murid setiap guru pada tahun 2016. Pada tahun 2016 jumlah lulusan siswa SD dan sederajat mencapai 445 siswa, yang terdiri dari 243 siswa laki-laki dan 202 siswa perempuan. Sedangkan untuk tingkat SLTP dan sederajat jumlah lulusan siswa mencapai 327 siswa yang terdiri dari 155 siswa laki-laki dan 172 siswa perempuan. Dan untuk tingkat SLTA dan sederajat jumlah lulusan siswa mencapai 198 siswa yang terdiri dari 94 siswa laki-laki dan 104 siswa perempuan.
KESEHATAN
Fasilitas kesehatan yang ada di Kecamatan Wasuponda meliputi 1 buah puskesmas, 9 pustu/poskesdes, 12 posyandu, 1 tempat praktek dokter/bidan dengan didukung tenaga kesehatan 3 orang dokter umum, 1 dokter gigi, 16 bidan, 22 perawat dan 12 tenaga kesehatan lainnya.Jumlah pengunjung puskesmas pada tahun 2016 mencapai 88.710 orang yang dibagi dalam 3 kategori yaitu umum sebanyak 17.800 orang, JPS-BK 51.700 orang, dan askes sebanyak 19.210 orang. Jumlah pengunjung puskesmas terbanyak terjadi pada bulan Juni dengan jumlah pengunjung sebanyak 5. 195 pengunjung. Sedangkan jenis penyakit yang paling banyak diderita oleh pasien adalah Infeksi saluran pernafasan bagian Atas dengan jumlah pasien 4.251 orang, disusul penyakit commond cold dan rhinitis 2.076 pasien, demam 1.903 pasien, penyakit rongga mulut 1.249 pasien, penyakit diare 985 pasien, dermatitis 841 pasien, batuk 742 pasien, capelgia 676 dan penyakit gastritis 705 pasien. Pada tahun 2016 banyaknya balita dan penolong kelahiran terakhir di Kecamatan Wasuponda sebanyak 406 balita. Tercatat 329 kelahiran ditolong oleh bidan dan 69 kelahiran ditolong oleh dokter. Desa Ledu-Ledu merupakan desa terbanyak jumlah balita yang penolong kelahirannya adalah bidan. Berdasarkan pendataan petugas KB-KS Kecamatan Wasuponda, jumlah keluarga pra-sejahtera di Kecamatan Wasuponda tahun 2016 mencapai 833 keluarga. Sementara jumlah keluarga sejahtera I sebanyak 1.174 keluarga, keluarga sejahtera II 1.221 keluarga, keluarga sejahtera III 908 keluarga dan keluarga sejahtera III plus 4.168 keluarga. Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) di Kecamatan Wasuponda pada tahun 2016 sebanyak 2.437 pasangan. Banyaknya Akseptor aktif KB di Kecamatan Wasuponda pada tahun 2016 sebanyak 1.988 akseptor. Berdasarkan jenis alat kontrasepsi yang digunakan, pil 690 jumlah pengguna, suntik 733 pengguna, Implant 293 pengguna, IUD 136 pengguna, kondom 76 pengguna, dan MOW/MOP 60 pengguna.
AGAMA
Ragam fasilitas/tempat ibadah di Kecamatan Wasuponda meliputi mesjid, musholla dan gereja.Tahun 2016 tercatat mesjid sebanyak 21 buah, musholla/langgar sebanyak 8 buah, dan gereja sebanyak 44 buah.
PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN
Pada tahun 2016 di Kecamatan Wasuponda terdapat 5.634 bangunan rumah yang terdiri dari 1.590 diantaranya berupa bangunan permanen, 3.286 bangunan semi permanen, dan sisanya 758 bangunan non permanen. Sumber air minum yang utama di Kecamatan Wasuponda hampir semuanya menggunakan air isi ulang kecuali Desa Kawata dan Parumpanai yang menggunakan mata air. Sedangkan untuk memasak sebagian besar menggunakan gas.
PERTANIAN DAN PERKEBUNAN
TANAMAN PANGAN
Pada tahun 2016, jumlah lahan sawah di Kecamatan Wasuponda seluas 958 hektar dimana yang menggunakan irigasi setengah teknis 430 Ha, irigasi sederhana 523 Ha dan tadah hujan 15 Ha. Pada tahun 2016 jenis tanaman pangan yang diproduksi di Kecamatan Wasuponda meliputi tanaman padi, jagung, kacang kedelai, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah dan kacang hijau. Total produksi padi tahun 2016 sebesar 8.151,84 ton dari luas panen 1.332 hektar. Kecamatan Wasuponda merupakan salah satu kecamatan yang menjadi produsen tanaman hortikultura di kabupaten Luwu Timur. Jenis tanaman hortikultura yang diproduksi di Kecamatan Wasuponda pada tahun 2016 meliputi tanaman cabe, tomat, kacang panjang, sawi, kangkung dan bayam. Dari data yang diperoleh produksi tanaman kangkung yang menghasilkan yang terbesar dengan produksi 48,90 ton dengan luas panen 7 Ha. Buah-buahan yang diproduksi di kecamatan Wasuponda pada tahun 2016 meliputi buah durian, mangga, pisang, pepaya, nanas, rambutan dan duku. Produksi terbesar merupakan buah langsat/duku yaitu 3.629,10 ton. Jenis tanaman perkebunan di Kecamatan Wasuponda antara lain kelapa, kelapa sawit, kopi, lada dan kakao, Produksi terbesar adalah tanaman Kakao (2.415,40 ton).
PETERNAKAN DAN PERIKANAN
Sapi potong merupakan ternak besar terbanyak yang terdapat di Kecamatan Wasuponda pada tahun 2016 yaitu sebanyak 335 ekor, sedangkan kerbau hanya 31 ekor. Sementara itu, ternak kecil yang paling banyak adalah ternak kambing 385 ekor dan ternak babi sebanyak 382 ekor. Populasi unggas terbanyak yang ada di Kecamatan Wasuponda adalah ayam pedaging dengan jumlah 3.838 ekor. Unggas lainnya yaitu ayam petelur 1.838 ekor, itik 1.262 ekor dan ayam kampung 1.128 ekor. Di kecamatan Wasuponda jenis perikanan yang berkembang adalah perikanan budidaya kolam dan di sawah mengingat wilayahnya yang bukan daerah pantai. Pada tahun 2016 jumlah rumah tangga yang mengusahakan budidaya ikan di kolam sebanyak 145 rumah tangga.
PERTAMBANGAN DAN ENERGI
PERTAMBANGAN DAN ENERGI
Potensi bahan galian golongan C di Kecamatan Wasuponda meliputi batu/koral dan silika. Desa yang terdapat jenis tambang galian batu/koral adalah Desa Balambano, Wasuponda dan Kawata sedangkan jenis tambang silica di Desa Tabarano. Listrik PLN sudah masuk di Kecamatan Wasuponda dan sudah banyak yang menggunakan. Tercatat bahwa banyaknya keluarga pelanggan listrik yaitu sebesar 3.396 keluarga dengan desa Ledu-Ledu sebagai pengguna terbesar yaitu sebanyak 1.239 keluarga.
TRANSPORTASI, KOMUNIKASI DAN PARIWISATA
Sarana transportasi darat sudah cukup memadai di Kecamatan Wasuponda. Hal ini terlihat dari ketersediaan kendaraan umum penghubung antar desa. Jumlah kendaraan terbanyak adalah jenis minibus sebanyak 49 unit, namun jenis kendaraan yang mengalami peningkatan tertinggi adalah jenis motor ojek dengan peningkatan sebesar 9 persen. Sementara itu Fasilitas Komunikasi dan Informasi cukup memadai di beberapa desa ditandai dengan adanya 1 warnet, 5 usaha tv kabel dan juga terdapat 1 kantor pos dan giro yg terletak di Desa Tabarano. Obyek wisata yang terdapat di Kecamatan Wasuponda ada tiga yaitu air terjun Matabuntu, air terjun Kawata dan bukit agro tabarano.
PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN
Di sektor perdagangan pada tahun 2016, kecamatan Wasuponda terdiri atas 3 hotel non-bintang dan akomodasi lainnya, 7 rumah makan/restoran, dan 30 warung makan/kedai makan. Adapun sarana perdagangan yang tersedia yaitu 2 pasar dengan bangunan, 1 pasar tanpa bangunan, 4 mini market dan 1 kelompok pertokoan.
KEUANGAN
Pada tahun 2016 di Kecamatan Wasuponda realisasi penerimaan dari retribusi daerah sebesar Rp. 65.163.080. Nilai ini tidak sesuai dengan target yang ditetapkan sebesar Rp. 66.160.000 sehingga realisasi hanya mencapai 98,49 % . Penerimaan retribusi tersebut berasal dari retribusi IMB dan Ho. Sementara realisasi penerimaan pajak bumi dan bangunan di Kecamatan Wasuponda pada tahun 2016 mencapai angka 100 % dengan target yang ditetapkan senilai Rp. 145.215.155.