Berita

ANGKONA

PROFIL KECAMATAN ANGKONAPeta-Kec.Angkona Link Website Kecamatan Angkona KEADAAN GEOGRAFIS Kecamatan Angkona terletak 32 km di jazirah timur ibukota Kabupaten LuwuTimur. Kecamatan ini berbatasan dengan Kecamatan Nuha di sebelah utara, Kecamatan Malili dan Nuha sebelah timur. Sementara disebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Kalaena, Kecamatan Tomoni Timur dan Kecamatan Wotu serta bagian selatan berbatasan langsung dengan Teluk Bone (Gulf of Bone). Letak astronominya antara 2⁰21’00” - 2⁰40’22” Lintang Selatan dan 120⁰52’02” - 121⁰01’35” Bujur Timur .Luas Wilayah 147,24 km persegi atau 2,12 persen dari luas wilayah Kabupaten Luwu Timur. Kecamatan Angkona terbagi dalam 10 desa, tiga diantaranya merupakan desa pesisir dengan garis pantai sepanjang 16 km yang banyak ditumbuhi hutan mangrove. Tujuh desa lainnya bukan merupakan desa pesisir dengan topofrafi wilayahnya datar hingga berbukit dengan ketinggian 3 – 15 meter di atas permukaan laut dan kemiringan pantainya tergolong datar dan landai ,berkisar 0 – 0,3 derajat. Terdapat banyak sungai yang melintas di kecamatan ini diantaranya yaitu Sungai Angkona dan Sungai Langkara. PEMERINTAHAN Pada tahun 2016 di Kecamatan Angkona terdapat 46 dusun dengan 164 Rukun Tetangga (RT). Sebanyak 26 orang pegawai negeri sipil (PNS) terlibat dalam kegiatan pemerintahan di kantor Kecamatan Angkona. Dari jumlah tersebut sebanyak 14 orang merupakan PNS golongan II dan 9 orang lainnya golongan III serta 3 orang golongan I. Berdasarkan Tingkat pendidikannya, PNS di lingkup kantor Kecamatan Angkona sebagian besar merupakan lulusan SLTA. Dari 26 pegawai yang ada terdapat 11 pegawai lulusan SLTA dan 6 pegawai lulusan S1 serta 9 orang lulusan SLTP ke bawah. Menurut jenis kelamin PNS di lingkup kantor Kecamatan Angkona lebih di dominasi oleh laki-laki sebanyak 16 orang dan sisanya 10 orang perempuan. PENDUDUK Pada tahun 2016, jumlah penduduk di Kecamatan Angkona sebanyak 25.250 jiwa yang terbagi kedalam 6.297 rumah tangga, dengan rata-rata penduduk dalam satu rumah tangga sebanyak 4 jiwa. Berdasarkan hasil Laporan Rekapitulasi Penduduk pada akhir tahun 2016 Kepadatan penduduk di Kecamatan Angkona tergolong tinggi yaitu sekitar 171,48 jiwa per kilometre persegi .Desa yang terpadat penduduknya adalah Desa Watang Panua dengan kepadatan 516 jiwa per kilometre persegi, sedang paling rendah adalah Desa Mantadulu dengan kepadatan sekitar 105 orang per kilometre persegi. Pada tahun yang sama jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dari pada perempuan. Jumlah penduduk laki-laki sebanyak 12.869 orang dan perempuan sebanyak 12.381 orang, Rasio jenis kelamin Kecamatan Angkona sebesar 103,94 yang artinya dari 100 orang wanita terdapat sekitar 104 orang laki-laki. Sementara itu, pertumbuhan jumlah penduduk Kecamatan Angkona dalam kurun waktu 2015-2016 sebesar 0,28 persen atau bertambah sebanyak 73 orang. SOSIAL PENDIDIKAN Fasilitas pendidikan di Kecamatan Angkona relatif lengkap. Sarana pendidikan informal (Taman Kanak-Kanak/TK) dan sarana pendidikan formal dari tingkat SD sampai SLTA telah tersedia. Pada tahun 2016, jumlah TK di Kecamatan Angkona sebanyak 16 buah, sedangkan jumlah SD dan SLTP masing-masing 16 dan 10 sekolah. Sementara itu, tingkat SLTA terdapat 4 unit sekolah. Rasio murid guru memberikan gambaran rata-rata banyaknya murid yang diajar oleh seorang guru. Angka rasio ini dapat digunakan untuk mengukur tingkat efektifitas guru dalam proses belajar mengajar. Pada tahun ajaran 2015 rasio murid guru SD sebesar 27,12 murid setiap guru. Sedangkan rasio untuk jenjang pendidikan SLTP dan SLTA masing-masing sebesar 18,45 dan 17,41 siswa setiap gurunya. KESEHATAN Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Angkona terdiri dari satu unit puskesmas yang terletak di Desa Solo, dengan dibantu 7 unit pustu, 5 unit poskesdes serta 26 unit posyandu dan satu tempat praktek dokter. Selanjutnya, tenaga medis yang tersedia adalah 1 dokter umum, 1 dokter gigi, 1 Apoteker,14 bidan, 22 perawat,2 orang tenaga gizi, 1 sanitasi, 1 orang laboratorium, 1 orang epidemi, 10 orang dukun bayi dan tenaga non kesehatan lainnya 4 orang. Kondisi kesehatan masyarakat kecamatan Angkona dapat dilihat dari banyaknya pengunjung di fasilitas kesehatan. Selama tahun 2016 banyaknya jumlah kunjungan pasien difasilitas kesehatan mencapai 34.752 orang, dengan jumlah pengunjung terbanyak terjadi pada bulan Februari yakni sebanyak 3.234 orang dengan rata-rata perhari 124 orang pasien. Sedangkan jenis penyakit yang terbesar yang diderita pasien rawat inap adalah DBD Suspek sebanyak 199 orang. Jumlah kunjungan pasien di UGD cukup tinggi di tahun 2016 sebanyak 4.150 orang. Selanjutnya, berdasarkan hasil pendataan KIA Puskesmas bahwa jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) di Kecamatan Angkona sebanyak 4.805 dengan jumlah peserta KB aktif sebanyak 3.910 pasangan. AGAMA Pada tahun 2016 terdapat 62,07 persen dari jumlah penduduk Kecamatan Angkona beragama Islam. Kondisi ini antara lain dapat dilihat dari banyaknya tempat ibadah bagi umat Islam seperti mesjid sebanyak 36 buah dan mushalah/langgar sebanyak 21 buah. Selain itu di Kecamatan Angkona juga terdapat komunitas masyarakat yang memeluk agama Kristen dan Hindu dengan jumlah tempat ibadah berupa gereja sebanyak 26 buah dan pura sebanyak 41 buah. PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN Pada umumnya masyarakat Kecamatan Angkona menggunakan sumur sebagai sumber air minum utama, kecuali desa Watang panua dan desa Maliwowo yang menggunakan air kemasan isi ulang dan mata air sebagai sumber air minum utamanya.Sementara itu, penggunaan bahan bakar untuk memasak di Kecamatan Angkona, jika diperesentasekan hampir berimbang antar gas dengan kayu bakar yakni 55 persen dan 45 persen. Namun demikian masih ada desa dikecamatan Angkona yang umumnya kayu bakar masih menjadi pilihan utama. Kondisi fisik bangunan rumah diKecamatan Angkona masih seimbang antara rumah permanen yaitu sebanyak 2,641 rumah dengan rumah non permanen sebanyak 2.045 rumah. Sedangkan rumah semi permanen sebanyak 1.455 rumah. PERTANIAN TANAMAN PANGAN Pada tahun 2016, luas lahan sawah di Kecamatan Angkona adalah 2.556 hektar atau bertambah sekitar 2,81 persen dari tahun sebelumnya yakni sekitar 16,88 persen menjadi 17,35 persen dari luas wilayah kecamatan Angkona, atau 9,65 persen dari luas sawah yang ada di Kabupaten Luwu Timur dengan hasil produksi padi sebesar 27.207,24 ton dengan luas tanam 4279 hektar.Desa Taripa merupakan desa dengan luas lahan sawah terluas yaitu sebesar 500 hektar atau sebesar 19,56 persen dari total luas lahan sawah di kecamatan Angkona.Selain Padi, Kecamatan Angkona juga menghasilkan Jagung sebesar 6031,03 ton dengan luas panen 973 ha dengan tingkat produktivitas 61,98 kwintal/ha. HORTIKULTURA Pada Sub Sektor hortikultura Kecamatan Angkona merupakan penghasil tanaman sayuran dan tanaman buah-buahan. Komoditi yang disajikan pada tanaman sayuran meliputi cabe, tomat dan kacang panjang. Produksi yang dihasilkan oleh tanaman kacang panjang dengan produksi sebesar 9,4 ton dengan luas panen 16 hektar, cabe besar 5,7 ton dengan luas panen 10 hektar dan cabe rawit 7,9 ton dengan luas panen 6 hektar serta tomat 5,7 ton dengan luas panen 11 hektar. Disamping itu Kecamatan Angkona juga menghasilkan tanaman buah-buahan yang meliputi durian, jeruk, pisang, pepaya, dan nanas dengan produksi terbesar adalah buah pisang sebanyak 94,9 ton dan durian 33,5 ton serta rambutan 31,0 ton. Selain itu produksi tanaman obat juga terdapat di Kecamatan Angkona seperti Jahe 195 Kg, Laos 159 Kg, Kencur 175 Kg, kunyit 84 Kg dan Temulawak 26 Kg yang kesemuanya dihasilkan pada tahun 2016. PERKEBUNAN Sementara itu, di sub sektor perkebunan, Kecamatan Angkona merupakan produsen tanaman kelapa sawit, kelapa, lada dan kakao. Pada tahun 2016 luas tanaman perkebunan rakyat terbesar adalah kelapa sawit dengan produksi 25.855,20 ton dengan luas areal 2.529,00 ha, sementara produksi perkebunan kakao sebesar 988,00 ton dengan luas 2.910 ha. PETERNAKAN Berdasarkan data Dinas Pertanian ,Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Luwu Timur tahun 2016 , jumlah sapi potong yang banyak dipelihara oleh masyarakat Angkona sebanyak 1039 ekor sedangkan ternak besar lainnya seperti kerbau hanya 9 ekor.Sementara itu, ternak kecil yang paling banyak adalah ternak kambing 552 ekor dan babi sebanyak 539 ekor. Selanjutnya ternak unggas yang terbanyak adalah ayam pedaging sebanyak 1.979 ekor, sedangkan ayam kampung sebanyak 954 ekor. PERIKANAN Kecamatan Angkona adalah salah satu kecamatan yang berada di pesisir Teluk Bone, sehingga daerah ini berpotensi terhadap perikanan laut. Total produksi perikanan tangkap yang dihasilkan selama tahun 2016 sebanyak 336,4 ton mengalami kenaikan dibanding tahun 2015 sebesar 1,6 ton. Disamping perikanan laut daerah ini juga potensi terhadap perikanan budidaya ikan di Laut, Tambak, kolam, Jaring Apung dan sawah serta rumput laut dengan total produksi sebesar 57.425,8 ton.. PERINDUSTRIAN, PERTAMBANGAN DAN ENERGI PERINDUSTRIAN Pada tahun 2016 di Kecamatan Angkona memiliki 131 usaha industri dengan jumlah tenaga kerja sebesar 238 orang. Usaha industri tersebut adalah industri makanan, industri furniture dan industr pengolahan lainnya. Usaha industri terbanyak ialah industri makanan dan minuman sebanyak 63 usaha. PERTAMBANGAN DAN ENERGI Kecamatan Angkona memiliki potensi tambang galian C yang sangat besar terutama penggalian pasir. Desa yang memiliki potensi ini yaitu desa Maliwowo, Tampinna, Lameto, Tawakua, dan Watangpanua. Sementara itu rumah tangga pelanggan listrik PLN di Kecamatan Angkona cukup besar sebanyak 5.020 rumah tangga dan pelanggan dan pengguna listrik Non-PLN sebanyak 976 rumah tangga. TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI Prasarana jalan di kecamatan Angkona sudah sangat baik, hal ini dapat dirasakan oleh masyarakat setempat. Hampir semua jalan penghubung antar desa dikecamtan Angkona berupa aspal beton. Di samping itu sarana transportasi darat sudah cukup memadai. Hal ini terlihat dari ketersediaan kendaraan umum yang banyak lalu lalang, sedangkan penghubung antar desa masih didominasi oleh kendaraan pribadi dan motor ojek. Hanya saja ketersediaan pompa bensin belum dapat dinikmati oleh masyarakat Kecamatan Angkona. Sementara itu Fasilitas Komunikasi dan Informasi juga sudah memadai, hal itu ditandai dengan banyaknya bangunan tower disetiap desa yang dibangun oleh telkom, sehingga mempermudah akses dalam hal komunikasi dari dan keluar desa.Namun demikian kantor pos di kecamatan ini belum tersedia. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN Pada tahun 2016 peningkatan perekonomian masyarakat di kecamatan Angkona sudah semakin maju. Hal ini ditandai dengan peningkatan kualitas bangunan pasar menjadi bangunan permanen. Jumlah pasar yang ada di Kecamatan Angkona sebanyak 7 unit yang tersebar di beberapa desa.Di samping itu juga terdapat 24 rumah makan/restoran/kedai makan. KEUANGAN Realisasi penerimaan PBB Kecamatan Angkona mengalami peningkatan yakni dari Rp 359.034.746 pada tahun 2015 menjadi Rp.362.414.449 di tahun 2016. Tercapainya target PBB tahun 2016 (sebesar 100,26 %), ini disebabkan oleh tingginya tingkat kesadaran masyarakat dalam membayar pajak. Di samping itu di Kecamatan Angkona juga terdapat 1 unit Non KUD yang berada di desa Balirejo serta lembaga keuangan berupa teras bank di Desa Solo.

Style Selector

Layout Style

Predefined Colors

Background Image