Berita

MALILI

PROFIL KECAMATAN MALILI Peta-Kec.Malili KEADAAN GEOGRAFIS Kecamatan Malili merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Luwu Timur dengan luas wilayah 921,20 km2, kecamatan yang merupakan ibukota Kabupaten Luwu Timur. Secara astoronomis, Kecamatan Malili terletak di 229’24” - 251’33” lintang selatan dan 12057’16” - 12122’46” bujur timur. Kecamatan Malili berbatasan dengan Kecamatan Nuha di sebelah utara, Kecamatan Nuha dan Towuti sebelah timur, sebelah selatan berbatasan dengan Teluk Bone dan Propinsi Sulawesi Tenggara. dan di sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Angkona dan Teluk Bone. Kecamatan Malili terdiri dari 14 wilayah pedesaan dan 1 wilayah kelurahan yang seluruhnya berstatus definitif. Wilayah Kecamatan Malili merupakan wilayah bukan pantai. Dari 15 desa/kelurahan, hanya terdapat 2 desa yang merupakan wilayah pantai yaitu Desa Harapan dan Desa Lakawali Pantai. Secara topografi wilayah Kecamatan Malili merupakan daerah berbukit-bukit. Terdapat empat sungai yang mengaliri Kecamatan ini yaitu sungai Lawape, sungai Malili, sungai Cerekang, dan sungai Pongkeru. Sepanjang tahun 2016, curah hujan tertinggi di Kecamatan Malili terjadi pada bulan Maret dengan tingkat curah hujan 588 mm dan terjadi selama 29 hari di sepanjang bulan Maret. Sedangkan curah hujan terendah terjadi di bulan Juli dengan tingkat curah hujan 172 mm dan berlangsung selama 24 hari di sepanjang bulan Juli. PEMERINTAHAN Pada tahun 2016 di Kecamatan Malili terdapat 50 dusun, 5 lingkungan dan 140 RT. Sebagai Pusat Pemerintahan, sebagian besar Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Timur bertugas di Kecamatan Malili. Selain itu terdapat pula sebayak 19 personil Polri yang siap memberi pelayanan. Pada Tahun 2016 tercatat sebanyak 183 surat nikah dan 3 surat cerai yang telah dikeluarkan khusus untuk pemeluk Agama Islam. Dan tercatat pula 45 perkara pidana dimana yang terselesaikan sebanyak 20 perkara. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang dikeluarkan oleh Kecamatan Malili pada tahun 2016 sebanyak 135 izin. PENDUDUK Kepadatan penduduk di Kecamatan Malili yaitu sekitar 43 jiwa per kilometer persegi. Desa yang terpadat penduduknya adalah Desa Manurung dengan kepadatan 723 jiwa per kilometer persegi, sedang paling rendah adalah Desa Laskap dengan kepadatan hanya sekitar 3 jiwa per kilometer persegi. Pada tahun 2016, jumlah penduduk di Kecamatan Malili sebanyak 39.766 jiwa yang terbagi ke dalam 10.127 rumah tangga, dengan rata-rata penduduk dalam satu rumah tangga sebanyak 4 jiwa. Pada tahun yang sama jumlah laki-laki lebih banyak dari pada perempuan. Laki-laki sebanyak 20.451 jiwa dan perempuan sebanyak 19.315 jiwa, sehingga rasio jenis kelaminnya sebesar 105,882 yang artinya dari 100 wanita terdapat sekitar 105 laki-laki. Sementara itu, laju pertumbuhan penduduk dari tahun 2015-2016 meningkat sebesar 2,26 persen. SOSIAL PENDIDIKAN Fasilitas pendidikan di Kecamatan Malili relatif lengkap. Pada tahun 2016, jumlah TK di Kecamatan Malili sebanyak 25 unit, 27 unit SD, 9 unit SLTP dan 6 unit SLTA. Fasilitas pendidikan juga telah dilengkapi dengan perpustakaan sekolah. Jumlah perpustakaan untuk tingkat SD, SLTP dan SLTA masing-masing sebanyak 23 unit, 4 unit dan 2 unit perpustakaan. Rasio murid guru memberikan gambaran rata-rata banyaknya murid yang diajar oleh seorang guru yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat efektifitas guru dalam proses belajar mengajar. Tahun ajaran 2015/2016 rasio murid guru SD sebesar 22 siswa setiap guru untuk SD. Sedangkan untuk SLTP dan SLTA sebesar 15 siswa setiap guru untuk jenjang pendidikan SLTP, dan 14 siswa setiap guru untuk jenjang pendidikan SLTA. Pada tahun ajaran 2015/2016 tingkat kelulusan untuk jenjang pendidikan SD mencapai 97,89 persen, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) SLTP mencapai 86,45 persen, dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) mencapai 84,01 persen. KESEHATAN Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Malili yaitu tiga buah puskesmas terletak di desa Puncak Indah , desa Pasi-pasi, dan desa Lakawali.selain itu terdapat 12 unit poskesdes, 30 unit posyandu, 4 tempat praktek dokter, dan 3 apotik. Selanjutnya, tenaga medis yang tersedia adalah 4 dokter umum, 3 dokter gigi, 2 apoteker, 32 bidan, dan 41 perawat dan 28 dukun tradisional. Pada tahun 2016 tercatat sekitar 16 kelahiran yang ditangani oleh dokter dan 891 kelahiran yang ditangani oleh bidan, dimana tercatat 903 bayi lahir hidup dan 5 bayi lahir mati. Pengguna Akseptor KB pada tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar 2,90 % dari tahun sebelumnya, dimana pengguna akseptor terbanyak berasal dari Desa Puncak Indah, dan suntik (injection) merupakan alat kontrasepsi yang paling banyak digunakan. AGAMA Mayoritas penduduk Kecamatan Malili beragama Islam. Kondisi ini antara lain dapat dilihat dari banyaknya tempat ibadah bagi umat Islam seperti mesjid sebanyak 57 buah dan mushalah/langgar sebanyak 23 buah. Selain itu penduduk Kecamatan Malili terdapat komunitas masyarakat yang memeluk agama Kristen dan Hindu dengan jumlah tempat ibadah berupa gereja sebanyak 19 buah dan Pura 3 buah. SOSIAL LAINNYA Penyebab terjadinya tindak kejahatan yaitu dikarenakan adanya niat dan kesempatan. Sebagai indikator keamanan, maka statistik kriminal perlu diamati dari waktu ke waktu, karena semakin tinggi frekuensi tindak kriminal akan merupakan ancaman yang serius terhadap keamanan dan ketertiban umum. Sampai dengan tahun 2016 terdapat 38 kasus kriminalitas yang terjadi di Kecamatan Malili, sebesar 34% merupakan kasus perkelahian dan penganiayaan. PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN Pada tahun 2016, bangunan rumah di kecamatan Malili umumnya merupakan rumah non-permanen dengan tingkat persentase sebesar 44,20%. Sedangkan untuk sumber air minum, sebagian besar masyarakat menggunakan ledeng atau air kemasan sebagai sumber air minum utama. Dan bahan bakar untuk memasak pada umumnya menjadikan gas sebagai pilihan utama. PERTANIAN TANAMAN PANGAN Sebagian besar lahan sawah di Kecamatan Malili masih merupakan sawah tadah hujan dengan luas 804 hektar. Dan lahan kering umumnya digunakan sebagai lahan lainnya (tambak, kolam, empang,dll) dengan total luas sejumlah 4.568 hektar. Pada tahun 2016, luas panen padi di Kecamatan Malili adalah 1.138 hektar yang menghasilkan produksi padi sebesar 6.112,9 ton, dengan tingkat produktivitas 53,72 kuintal/ha. Selain padi, Kecamatan Malili juga berpotensi menghasilkan jagung, kacang kedelai, kacang tanah, ubi kayu dan ubi jalar. HORTIKULTURA Pada sub sektor hortikultura jenis tanaman buah-buahan yang memiliki produksi paling banyak adalah buah pisang dengan jumlah produksi 1.255,2 ton, tanaman sayuran adalah terong dengan jumlah produksi 11,1 ton dan tanaman obat-obatan adalah jahe dengan produksi 368 kg. PERKEBUNAN Sementara itu, di sub sektor perkebunan, Kecamatan Malili merupakan produsen kelapa sawit. Tanaman kelapa sawit merupakan tanaman perkebunan paling potensial dengan luas tanam sebesar 1.339,50 ha dengan produksi sebesar 15.896 ton selama tahun 2016. PETERNAKAN Sapi potong merupakan ternak besar terbanyak yang terdapat di Kecamatan Malili, sebanyak 731 ekor, sedangkan kerbau sebanyak 75 ekor. Sementara itu, ternak kecil yang paling banyak adalah ternak kambing 663 ekor, kemudian babi sebanyak 387 ekor. Selanjutnya ternak unggas yang terbanyak adalah ayam pedaging sebanyak 272.149 ekor, dan ayam kampung sebanyak 26.479 ekor. PERIKANAN Kecamatan Malili adalah salah satu kecamatan yang berada di pesisir Teluk Bone, sehingga daerah ini berpotensi terhadap perikanan laut dengan total produksi yang dihasilkan selama tahun 2016 sebanyak 4.316,2 ton ikan. Disamping perikanan laut daerah ini juga potensi terhadap budidaya ikan di areal tambak yang memproduksi ikan sebanyak 103.860 ton dan areal kolam sebanyak 21,53 ton. PERINDUSTRIAN, PERTAMBANGAN DAN ENERGI PERINDUSTRIAN Pada tahun 2016, di Kecamatan Malili memiliki 375 usaha industri dengan jumlah tenaga kerja sebesar 827 orang. Usaha industri yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah usaha industri makanan dan minuman. Kebutuhan masyarakat akan ketersediaan makanan dan minuman jadi menjadikan usaha ini masih optimis untuk tetap eksis. PERTAMBANGAN DAN ENERGI Kecamatan Malili memiliki potensi tambang dan penggalian yaitu batu/koral, pasir, dan tanah liat. Potensi penggalian batu/koral terdapat di Desa Puncak Indah, Baruga, Ussu, dan Atue. Sedangkan potensi penggalian pasir terdapat di Desa Pongkeru, Puncak Indah, Wewangriu dan Ussu. Dan potensi penggalian tanah liat terdapat di desa Pongkeru, Wewangriu dan Atue. Rumah tangga pelanggan listrik PLN di Kecamatan Malili cukup besar sebanyak 8.107 rumah tangga yang tersebar di seluruh desa sedangkan pelanggan listrik Non-PLN sebanyak 785 rumah tangga. TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI Sarana transportasi darat sudah cukup memadai di Kecamatan Malili. Hal ini terlihat dari ketersediaan kendaraan umum penghubung antar desa yang masih didominasi oleh motor ojek. Ketersediaan pom bensin juga sudah dapat dinikmati oleh masyarakat Kecamatan Malili. Selain itu tersedia pula sarana komunikasi berupa kantor pos pembantu di kelurahan Malili. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN Untuk menunjang kegiatan perekonomian penduduk Kecamatan Malili, sampai dengan tahun 2016 terdapat sebanyak 3 pasar, 16 minimarket, 19 kelompok pertokoan, 5 rumah makan/restoran, 159 warung makan/kedai makan minum dan ditunjang oleh 11 hotel/penginapan. KEUANGAN Pada tahun 2016 realisasi pendapatan asli daerah kecamatan Malili mencatat pencapaian lebih dari 342 juta rupiah atau sekitar 73,15% dari nilai yang ditargetkan. Dan realisasi penerimaan pajak bumi dan bangunan tercatat 840 juta rupiah atau sekitar 93,21% dari target yang ditetapkan. Sementara itu Lembaga keuangan yang tersedia di Kecamatan Malili yaitu terdapat 8 unit bank dan 2 unit pegadaian dan 2 unit asuransi.

Style Selector

Layout Style

Predefined Colors

Background Image