Berita

Guna mendukung pertumbuhan ekonomi kerakyatan, kabupaten Luwu Timur telah ditunjang dengan sarana dan prasarana umum yang dimanfaatkan oleh masyarakat di Luwu Timur seperti Pasar, Koperasi dan Bank. Setiap Kecamatan di Luwu Timur memiliki pasar tradisional yang menunjang perdangangan dan produksi pertanian.

Koperasi mempunyai peran cukup penting dalam penumbuhan ekonomi kerakyatan. Koperasi mudah dijangkau oleh masyarakat, sehingga sangat membantu bagi pengembangan perokonomian usaha kecil dan menengah. Sehingga Pemda Luwu Timur perlu memberikan perhatian terhadap koperasi.

Perkembangan jumlah KUD dan Non KUD dalam wilayah Kabupaten Luwu Timur mengalami peningkatan dari koperasi Non KUD, dimana pada tahun 2010, non KUD sebanyak 206 koperasi dan pada tahun 2014 menjadi 244 koperasi Non KUD. Jumlah kantor pos yang ada di kabupaten Luwu Timur pada tahun 2016 sebanyak 6 KPC, yang terletak di kecamatan Wotu, Malili, Wasuponda, Mangkutana, Nuha dan Kalaena Kiri.

Sebagian besar daerah Kabupaten Luwu Timur dapat ditempuh dengan menggunakan transportasi darat. Sarana transportasi darat sudah memadai di Kabupaten Luwu Timur. Sarana jalan, angkutan umum maupun penunjang yang lain sudah tersedia. Pada tahun 2016 tercatat panjang jalan di Kabupaten Luwu Timur mencapai 2.121,52 Kilometer yang terdiri dari jalan negara sepanjang 170,25 km, jalan provinsi sepanjang 62 km dan jalan kabupaten sepanjang 1.889,28 km.

Dalam kurun waktu 5 tahun (2012-2016) terjadi penambahan panjang jalan kabupaten setiap tahunnya. Penambahan jalan terbesar terjadi pada tahun 2016 dengan penambahan jalan sepanjang 164,95 kilometer, yaitu dari 1.956,57 kilometer pada tahun 2015 menjadi 2 121,52 kilometer pada tahun 2016.

berdasarkan dari jenis permukaan jalan pada tahun 2016 maka kondisi jalan dalam keadaan baik sepanjang 1.160,96 kilometer, sedangkan dalam kondisi sedang sepanjang 323,05 kilometer, untuk kondisi rusak sepanjang 243,24 kilometer, dan jalan dalam kondisi rusak berat sepanjang 162,03 kilometer. Pada tahun 2016 angkutan barang antar pulau pada pelabuhan Malili tercatat memuat 3.555 ton dan melakukan kegiatan bongkar sebesar 607.990 ton. Sedangkan angkutan barang luar negeri mencatat jumlah barang yang dimuat sebesar 94.218 ton dan jumlah barang yang dibongkar sebanyak 343.489 ton

Kependudukan2017Penduduk Kabupaten Luwu Timur berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2016 sebanyak 281.822 jiwa yang terdiri atas 144.912 jiwa penduduk laki-laki dan 136.910 jiwa penduduk perempuan. Dibandingkan dengan proyeksi jumlah penduduk tahun 2015, penduduk Luwu Timur mengalami pertumbuhan sebesar 2,25 persen. Sementara itu besarnya angka rasio jenis kelamin tahun 2016 penduduk laki-laki terhadap penduduk perempuan sebesar 105,84.

Kepadatan penduduk di Kabupaten Luwu Timur tahun 2016 mencapai 41 jiwa/km2. Kepadatan Penduduk di kecamatan cukup beragam dengan kepadatan penduduk tertinggi terletak di kecamatan Tomoni Timur dengan kepadatan sekitar 285 jiwa/km2 dan terendah di Kecamatan Towuti sebesar 16 jiwa/Km2.

Kabupaten Luwu Timur merupakan salah satu daerah penempatan Transmigrasi di Propinsi Sulawesi Selatan. Ada empat UPT di Kabupaten Luwu Timur diantaranya adalah UPT Malili SP I (425 KK) dan SP II (400 KK) dan UPT Mahalona SP (330 KK) dan SP II (100 KK). Para Transmigran yang ada di ke empat UPT tersebut berasal dari bebrapa daerah antara lain Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, NTB, Bali, Ambon, Poso, maupun Timor Timur.


Logo Kabupaten Luwu Timur
Hijau Tua: Melambangkan kematangan berfikir bertindak dan terencana
Hijau Muda: Mempunyai nilai estetis dan dinamis
Kuning: Bermakna kesetiaan
Kuning keemasan: Bermakna kemuliaan
Merah: Bermakna semangat dan keberanian
Putih: Bermakna kesucian
Oranye: Keselamatan , keamanan dan dapat memberikan pertolongan

 

FALSAFAH LAMBANG LUWU TIMUR
  1. SIMBOL
    Makna Logo Luwu Timur memiliki Visi dan Misi yang sangat dinamis mencerminkan karakteristik daerah yang mengandung nilai Ketuhanan, Budaya, Historis, Kejuangan, Persatuan dan Kesatuan.
    BINTANG: Melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai Wujud dari Falsafah negara Pancasila sebagaimana halnya Luwu Timur memiliki berbagai agama, etnis, budaya yang berkepribadian sama mementingkan toleransi saling menghargai. • PAYUNG ( AMMAKUASANG) : Melambangkan sifat mengayomi, melindungi kehidupan masyarakatnya, sehingga tercipta sebagaimana falsafah “ Wanua Mappatuwo Naewai Alena • KOBARAN API : Melambangkan semangat Kejuangan dengan kobaran jiwa yang tidak mengenal mati sebelum memberi cahaya, membuktikan bahwa Luwu Timur dapat memberikan kehidupan yang terbaik untuk rakyatnya. • GUNUNG : Bermakna lebih tinggi menampakan bentuk yang lebih jelas seperti halnya Luwu Timur dalam memberikan program pembangunan, memiliki visi dan misi yang jelas dengan penuh komitmen, dan juga merupakan symbol dari kekayaan Sumber daya alam yang dimiliki yang merupakan cadangan devisa dan sumber pendanaan pembangunan wilayah Luwu Timur menuju negeri yang dapat mensejahterakan seluruh masyarakatnya. • PABRIK (Cerobong Asap) : Yang memberikan gambaran bahwa Luwu Timur ke depan merupakan daerah Industri yang berbasis pada potensi kelokalan dengan tetap mempertahan kulitas lingkungan hidup sehingga Sumber daya alam tetap dapat terwariskan untuk generasi-generasi selanjutnya. Secara khusus daerah Luwu Timur merupakan daerah Industri (tambang Nikel) yang merupakan hasil primadona, yang memberikan konstribusi PAD terbesar di kawasan Timur Indonesia dan merupakan salah satu penghasil nikel terbesar di dunia. • AIR : Air memiliki sifat Tawaddu mencari titik terendah namun manusia selalu menempatkan di tempat yang suci. Selain itu merupakan simbol daerah maritim. Luwu Timur juga memiliki tiga (3) buah danau. Danau Matano , Danau Towoti dan Mahalona., selain merupakan sumber air salah satu pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang kita kenal dengan bendungan Larona yang merupakan aset wisata daerah Luwu Timur. Juga merupakan salah satu danau purba (danau Matano). • WELENRENGNGE : Merupakan pohon kehidupan dan kesuburan serta keseimbangan antara Makro Kosmos dan Mikro Kosmos sehingga terjadi keterikatan, kerukunan, kedamaian antara seluruh masyarakat dengan pemimpinnya. Welenrengnge secara histories merupakan pohon yang menjadi bahan untuk pembuatan perahu/kapal yang dipergunakan Sawerigading mengelilingi dunia. • PADI : Yang melambangkan Kesejahteraan dapat tumbuh "satu jadi seribu”. Yang menggambarkan bahwa Luwu Timur dapat mengembangkan pembangunan dari hasil alamnya yang melimpah, dengan memiliki kontur alam, laut daratan dan pegunungan Dua belas (12) bulir padi kiri dan kanan merupakan simbol dari 12 anak suku yang pernah ada di Kerajaan Luwu , yang secara bahu membahu di bawah pajung ri Luwu membangun daerah ini • EMPAT MATA RANTAI YANG KOKOH : Rantai berwarna Orange melambangkan Persatuan, Kesatuan, dan keselamatan. Empat wilayah Tana Luwu yang tidak dapat terpisahkan secara cultural historys. Yang saling melengkapi dalam kehidupan berbangsa dan berbudaya. • LABUNGAWARU : Merupakan salah satu benda pusaka kerajaan Luwu yang mempunyai fungsi dan posisi yang sangat penting. Bagi seorang raja yang memerintah kerajaan Luwu. Secara simbolis Labungawaru mencerminkan Keberanian, Kasatria kegigihsn, ketegasan, Keteguhan dan Siri. • SAYAP BURUNG : Secara historis melambangkan KUAJENG (Burung Garuda), secara simbolis merupakan perwujudan semangat untuk menggapai dan mencapai cita-cita serta perlambang dinamisasi kehidupan masyarakat Luwu Tumur., kebebasan, keuletan, kesabaran serta setia mengembang amanah.

  2. POLA/BENTUK
    Berbentuk Perisai. Yang bermakna melindungi. Dan berkolaborasi pada lambang empat wilayah yang secara historis memiliki banyak kesamaan Visi dan Misi dalam naungan Pajung Ri Luwu Wanua Mappatuwo Na Ewai Alena

  3. TULISAN KAB. LUWU TIMUR
    Luwu merupakan daerah dibawah naungan satu kerajaan dimasa lalu yang pada perkembangannya dimekarkan menjadi empat wilayah yaitu Kab. Luwu, Kota Palopo, Kab. Luwu Utara dan Luwu Timur yang letaknya di bagian timur sehingga di katakan Luwu Timur

Style Selector

Layout Style

Predefined Colors

Background Image